Skip to main content

IRT di Bekasi Harapkan Harga Pangan Turun, Keluhkan Kenaikan Harga Cabai dan Telur

Ibu Rumah Tangga di Bekasi Harapkan Harga Pangan Turun, Keluhkan Kenaikan Harga Cabai dan Telur

 

Ekonomi, Siberbengkulu.co -- Sejumlah ibu rumah tangga di Kota Bekasi mengungkapkan keprihatinan mereka terhadap kenaikan harga bahan pangan yang terus terjadi sejak akhir 2024 hingga pertengahan Januari 2025. Salah satunya adalah Teni, seorang ibu rumah tangga yang mengaku keberatan dengan harga sejumlah komoditas pangan yang melonjak tajam.

Teni menyebutkan, harga cabai rawit merah yang kini mencapai lebih dari Rp100 ribu per kilogram, serta telur ayam yang harganya naik menjadi Rp32 ribu per kilogram, dari sebelumnya Rp26 ribu per kilogram, sangat memberatkan kebutuhan rumah tangga.

 “Kami maunya harga bahan pangan jangan mahal-mahal,” ujar Teni saat ditemui, Rabu (15/1/2025).

Teni menambahkan bahwa sebagai ibu rumah tangga, kenaikan harga pangan ini semakin menambah beban keluarga. Pasalnya, cabai rawit merah adalah bahan yang digunakan setiap hari dalam masakan, sedangkan telur ayam menjadi kebutuhan utama untuk makanan anak-anak. 

"Kalau cabai dipakai untuk masak setiap hari, telur ayam juga untuk makan anak-anak. Jadi repot juga kalau harga-harga bahan pangan jadi tinggi," keluhnya.

Lonjakan harga bahan pangan di Bekasi ini diduga terkait dengan buruknya cuaca yang mempengaruhi hasil panen petani. Banyak petani gagal panen, sehingga stok komoditas pangan seperti cabai dan telur menjadi terbatas, yang pada akhirnya mendorong harga naik.

Para ibu rumah tangga di Bekasi berharap harga pangan dapat segera kembali normal agar beban keluarga mereka tidak semakin berat. Mereka juga berharap pemerintah dapat segera mengambil langkah untuk mengatasi kenaikan harga pangan yang tak terkendali.

 

Reporter: Mirwan

Editor: M Ichfan Widodo 

Baca juga ...