Skip to main content

Belimbing Wuluh, Manfaat, Kandungan, dan Penggunaannya

Belimbing wuluh, Foto: Lentera/Siberbengkulu.co

 

Ragam, Siberbengkulu.co -- Belimbing wuluh (Averrhoa bilimbi), atau dikenal juga sebagai belimbing sayur, adalah tanaman tropis yang sering digunakan sebagai bahan masakan dan obat tradisional. Buahnya berbentuk kecil, lonjong, berwarna hijau kekuningan, dan memiliki rasa yang sangat asam. Tanaman ini banyak ditemukan di Asia Tenggara, termasuk Indonesia.

Belimbing wuluh kaya akan berbagai nutrisi, seperti:

  1. Vitamin C: Membantu meningkatkan daya tahan tubuh.
  2. Kalsium: Baik untuk kesehatan tulang dan gigi.
  3. Fosfor: Mendukung metabolisme tubuh.
  4. Asam oksalat: Berfungsi sebagai antioksidan, tetapi konsumsi berlebihan harus dihindari.
  5. Flavonoid dan tanin: Sebagai senyawa antiinflamasi dan antibakteri.

Belimbing wuluh sering digunakan dalam pengobatan tradisional karena memiliki berbagai manfaat, di antaranya:

  1. Mengontrol tekanan darah: Kandungan kalium membantu menurunkan tekanan darah tinggi.
  2. Mengobati batuk: Rebusan belimbing wuluh sering digunakan untuk meredakan batuk.
  3. Mengatasi jerawat: Sifat antibakteri dan asam pada belimbing wuluh dapat membantu mengurangi jerawat.
  4. Mengurangi nyeri otot: Daun belimbing wuluh yang dihaluskan dapat digunakan sebagai kompres.
  5. Menurunkan kadar gula darah: Beberapa penelitian menunjukkan potensi belimbing wuluh dalam mengontrol gula darah.

Rasa asam khas belimbing wuluh menjadikannya bahan favorit dalam kuliner Asia. Berikut beberapa cara penggunaannya:

  • Sebagai bumbu dalam masakan seperti sayur asam, gulai, atau sambal.
  • Dijadikan acar atau pelengkap makanan.
  • Diolah menjadi sirup atau minuman segar.

Meskipun bermanfaat, konsumsi belimbing wuluh dalam jumlah besar harus dihindari, terutama bagi penderita:

  • Penyakit ginjal: Kandungan asam oksalat yang tinggi dapat memicu batu ginjal.
  • Asam lambung: Rasa asamnya dapat memperparah gejala asam lambung.

Namun, penggunaannya harus sesuai dengan kebutuhan dan kondisi kesehatan masing-masing. Jika ragu, konsultasikan dengan ahli gizi atau dokter.

 

Reporter: Lentera Nindya M

Editor: M Ichfan Widodo

Baca juga ...