Mukomuko, Siberbengkulu.co — Wakil Bupati Mukomuko, Rahmadi AB, resmi melaunching percontohan Pengelolaan Sampah Terpilah sebagai program lingkungan hidup terbaik bagi desa dan kelompok masyarakat. Kegiatan ini berlangsung di Desa Lubuk Sanai, Kecamatan XIV Koto, Rabu (9/12/2025), yang ditandai dengan pemukulan gong dan pemasangan atribut petugas pengelola sampah.

Dalam sambutannya, Wakil Bupati Rahmadi menyampaikan bahwa langkah ini merupakan upaya strategis untuk memperkuat budaya pemilahan sampah dari sumbernya, meningkatkan efektivitas pengelolaan lingkungan hidup, serta mendorong partisipasi masyarakat dalam menjaga kebersihan desa.

Rahmadi mengapresiasi masyarakat Desa Lubuk Sanai yang telah menunjukkan komitmen dalam pengelolaan sampah secara mandiri. Ia menegaskan bahwa keberhasilan pengelolaan lingkungan tidak hanya bergantung pada pemerintah, tetapi juga sangat ditentukan oleh kesadaran, kedisiplinan, dan kebiasaan masyarakat.

Pemerintah Kabupaten Mukomuko, lanjutnya, akan terus mendorong inisiatif desa dalam memperkuat Gerakan Mukomuko Bersih melalui dukungan inovasi, edukasi, dan sinergi lintas sektor.

“Program Pemdes Lubuk Sanai ini diharapkan menjadi model pengelolaan sampah terpadu di tingkat desa, sekaligus memperkuat implementasi program Zero Waste yang tengah digalakkan pemerintah secara nasional. Pemkab berkomitmen memberikan fasilitasi, pembinaan, serta penguatan sarana agar upaya pelestarian lingkungan berjalan berkelanjutan dan berdampak nyata bagi masyarakat. Pengurus juga bisa melakukan studi banding ke Desa Pulau Payung, Kecamatan Ipuh, yang telah berhasil mengelola sampah secara mandiri,” jelas Wabup.

Sementara itu, Kepala Desa Lubuk Sanai, Mutriadi, menyampaikan apresiasi atas dukungan Pemkab, kecamatan, dan semua pihak yang terlibat. Ia menegaskan komitmen desa untuk mewujudkan Lubuk Sanai sebagai desa mandiri bebas sampah.

Kegiatan tersebut turut dihadiri anggota DPRD Mukomuko, Kapolsek, Camat XIV Koto, para kepala sekolah, KUA, kepala puskesmas, BPD, Babinsa, Bhabinkamtibmas, pendamping desa/teknis, pengurus BUMDes, jajaran kepala desa, serta tamu undangan lainnya. (Jfs)